Buana FM Kroya- Dalam kegiatan sekolah rakom (Radio Komunitas) JRKI (Jaringan Radio Komunitas Indonesia) yang dilaksanakan oleh JRK Jateng (Jaringan radio Komunitas Jawa Tengah) untuk kelas rakom putaran terakhir yakni yang ke-4 untuk kelas rakom Banyumas Raya,banyak sharing dari paara peserta sekolah rakom tersebut. Salah satunya soal pengalaman menjadi penyiar radio komunitas.
Seorang penyiar haruslah memiliki pribadi yang pandai dan suka berbicara,memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Namun dalam prakteknya menjadi seorang penyiar sangatlah tidak mudah,butuh rasa percaya diri yang penuh.
Seperti yang dialami oleh Ozi,selaku penyiar radio di radio Buana FM yang terletak SMA Islam Buana Kroya “Saat pertama kali menjadi seorang penyiar timbul perasaan gugup dan nerves saat bersiaran,sering terdiam atau mesti ngomong apa di depan mikrphone”.
Selain itu,sangat minimnya pengalaman tentang teknik bersiaran menjadi penyebab lainya. Sehingga perlunya pelatihan skill yang lebih mendalam akan dunia broadcasting radio.
” Dan setelah empat tahun menjadi seorang penyiar sangatlah mudah untuk berbicara dua jam didepan mikrophone,bahkan sangat banyak pendengarnya dari kalangan SD sampai SMA bahkan masyarakat umum dalam acara POP INDOHIT yang diadakan setiap hari pada jam 19.00-20.00 WIB di Buana FM Kroya,ini terbukti dengan banyaknya SMS yang masuk dan telfon dari pendengar” ,tegasnya.
“Bahwa diam adalah emas itu tidak berlaku untuk seorang penyiar”,tambahnya.
Menjadi seorang penyiar itu harus pandai berbicara,bisa mengatasi perasaan gugup dan banyak berlatih sebelum siaran serta harus memiliki wawasan yang luas dan rajin membaca. Intinya pengalaman menjadi modal utama untuk menghadapi halangan rintangan enjadi penyiar,apa lagi penyiar rakom yang notabenenya berjuang untuk masyarakat dan belajar bersama-sama.
Crew Rakom Buana FM Kroya
Adm: BSN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar